Judul : 1984 Judul Asli : Nineteen Eighty-Four Pengarang : George Orwell Penerjemah : Landung Simatupang Penerbit : Bentang Pustaka Tebal : 390 Halaman Cetakan : Pertama Edisi II, Februari 2014 ISBN : 978-602-291-003-9 Salah satu buku yang mendapat predikat 1001 Books You Must Read Before You Die. Novel ini berhasil meraup kesuksesan di zamannya,Continue reading “1984 : Melawan Kediktatoran”
Monthly Archives: June 2014
Bulan Terbelah di Langit Amerika : Mengenang Kembali Peristiwa Black Tuesday 9/11
Meskipun sudah lama berlalu, peristiwa Black Tuesday masih terekam dalam ingatan kita. Amerika dan Islam, bak dua kutub yang tolak-menolak. Islam menjadi pesakitan, julukan teroris kemudian melekat bagi setiap penganutnya. Dunia seakan mengidap Islamophobia berjamaah. Penyakit itu menular dari satu negara ke negara lain. Dunia begitu sensitif dengan segala hal yang berbau Islam: lihat sajaContinue reading “Bulan Terbelah di Langit Amerika : Mengenang Kembali Peristiwa Black Tuesday 9/11”
Mellow Yellow Drama : Tentang Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
“Saat Tuhan memberikan tugas yang besar kepada seseorang, tekadnya akan diuji terlebih dahulu dengan kesulitan, otot dan tulangnya diuji dengan kelelahan, tubuhnya dengan kelaparan serta kekosongan.” (Halaman 123-124) Jatuh cinta pada lawan jenis kemudian patah hati adalah hal yang biasa. Tapi bagaimana bila kau jatuh cinta pada negaramu namun ia tak membalas cintamu? Bagaimana perasaanmu,Continue reading “Mellow Yellow Drama : Tentang Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan”
Hujan Daun-daun : Mencari Keping Puzzle yang Hilang
Hujan Daun-daun merupakan salah satu (dari tiga) novel estafet besutan tiga penulis muda berbakat, yakni Lidya Renny Ch., Tsaki Daruchi, dan Putra Zaman. Ketiganya adalah penulis yang lolos seleksi dalam program Gramedia Writing Project untuk kategori novel remaja yang diselenggarakan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Menulis secara bergantian atau estafet sejujurnya tidaklah mudah. Menyatukan ide,Continue reading “Hujan Daun-daun : Mencari Keping Puzzle yang Hilang”